Friday, May 17, 2013

The Odd Life of Timothy Green

Postingan ini terinspirasi dari film "The Odd Life of Timothy Green", tapi Insya Allah tak mengandung spoiler.

Bermula saat nonton film ini di pesawat pas liburan kemarin. Tumben-tumbenan nih nonton film di pesawat sampe berlinang air mata. Awalnya sempet kepotong nonton film ini, baru nonton setengah eh pesawatnya mendarat, sungguh bikin jiwa ngga tenang. Untungnya pulang naik maskapai yang sama, jadi langsung ngubek film ini lagi karna penasaran akhirnya. Niat nonton banget pokoknya. Tak dinyana berakhir dengan mbrebes mili ra karu-karuan!

Film "The Odd Life of Timothy Green" sebenernya reviewnya standar, gak ada yang istimewa. Makanya film ini ngga terlalu kedengeran gembar-gembornya. Cuma emang banyak orang yang bilang film ini cukup menyentuh. Level cukup menyentuh bagi orang lain sama dengan SEDIH BANGET buat gue. Mungkin karna nontonnya pas lagi mens, jadi emosinya gak beraturan ya. Ngeliat orang ngamuk ikut ngamuk, liat orang sedih ikut kebawa depresi, tapi liat orang seneng ya gak kebawa seneng juga sih, yang ada sirik, hahaha...

image taken from here


Nah saking menghayatinya, aer mata langsung beleleran, sampe-sampe adek yang duduk di sebelah nanya "Heh, kenapa looo?", "Iniii (terisak) filmnyaaaa (tersenggal) sedih!", trus dia yang sambil dia liat kanan-kiri takut malu diliatin penumpang lain kakaknya lebhey. Mana pas nonton si Yardan tidur pules di pangkuan, makin menjadi-jadi deh galaunya.

Prolognya panjang ya...

Jadi sebenernya ini film tentang apa sih? Intinya film ini menceritakan tentang pasangan suami istri yang divonis ngga bisa punya anak, walau mereka sudah berusaha bertahun-tahun untuk bisa punya anak. Untuk melupakan sedihnya, mereka ngumpulin notes yang isinya khayalan mereka terhadap sosok anak yang mereka idam-idamkan, kemudian "mimpi" mereka itu dimasukkin ke dalam peti dan dikubur di halaman belakang.

Nah, tak disangka malem itu muncul anak laki-laki dari dalem tanah tempat peti mereka dikubur (Beranak dalem kubur dong nih judulnya...). Yang kemudian dirawat oleh pasutri itu dengan penuh kasih sayang, walaupun si anak memiliki keabnormalan dalam fisiknya. Ortunya selalu ada di samping anak itu untuk mendukungnya. Keliatan ada sisi overprotektif, posesif, kompetitif, bangga berlebihan, pokoknya manusiawi sekali deh ya, walau tipe parenting style kayak gini pasti diludahin Amy Chua!