Jantung Kecilku adalah milis yang saya dan teman saya Shinta buat untuk berbagi pengalaman dan perasaan bagi orang tua yang memiliki anak dengan PJB (Penyakit Jantung Bawaan). Memang sih anggotanya masih sedikit sekali, tapi lumayan lah untuk wadah berbagi informasi, karena harus diakui bahwa support group untuk orang tua seperti kami rasanya belum ada di Indonesia. Oleh karena itu saya dan Shinta memutuskan untuk iseng-iseng membuatnya, syukur-syukur bisa berguna.
Baru-baru ini ada seorang ibu yang memperkenalkan diri dan menceritakan pengalamannya tentang anaknya Safina. Berikut saya copy ya postingan beliau:
"Halo , kenalkan saya Hany. Saya baru join milis ini.
Saya ibu yg anaknya terkena penyakit PJB sejak lahir, Anak saya Safina lahir 17 mei 2010 dengan cara normal beratnya 3kg menderita kasus PDA yg blm menutup ketika lahir sebesar 5mm dan menyebabkan katup jantung pulmonalnya tdk bisa membuka sempurna.
Pada empat bulan pertama dia bisa survive, dgn kadar oksigen di tubuh diatas 80persen dan sempat dibatalkan untuk operasi pembukaan katup. Waktu itu saya mengkonsumsi jelly gamat spy bisa di minum melalui asi oleh anak saya. Dan ketika di cek kesekian kalinya katup pulmonalnya sdh membuka sendiri, itulah knp tdk jadi operasi.
tapi 2bulan terkhir kondisinya malah menurun, dia mulai membiru, kuku2 tangan dan kakinya biru dan membentuk clubing finger *ciri anak penyakit jantung*,
oksigen tubuhnya hanya mencapai 50persen dan dia tdk bs beraktifitas apa2.
tapi 2bulan terkhir kondisinya malah menurun, dia mulai membiru, kuku2 tangan dan kakinya biru dan membentuk clubing finger *ciri anak penyakit jantung*,
oksigen tubuhnya hanya mencapai 50persen dan dia tdk bs beraktifitas apa2.
Umur 6bln dia blm bisa tengkurap sendiri, blm kuat mengangkat kepalanya sendiri 90 derajat dan cenderung suka tidur, tangannya tdk kuat memegang benda lebih dari 5 detik. Ketika saya cek ke Harapan kita, menurut dokter disana katup yg bermasalah adalah katup triscupid yg justru tidak bisa menutup sempurna.
Sebenarnya sy optimis dia bs sembuh karena menyusu ASI nya kuat, dan dia tidak rewel. Tapi dia memang ga boleh tersedak, kebetulan wkt itu dia lagi batuk dan reaknya susah keluar meskipun sdh diberi obat oleh dokter. Tiba2 malam hari dia muntah karena batuk dan seluruh isi perutnya keluar, lalu tangan dan kakinya dingin, tubuhnya kaku.
Saya dan suami segera membawanya ke harapan kita unit gawat darurat PJN. Disana dia sering tidak sadar, dan akhirnya dia anfal, dibantu alat bantu nafas dgn mesin tdk bisa, denyut jantungnya malah turun terus, sampai akhirnya dia diberi pertolongan pompa jantung pun tdk berhasil.
Kejadiannya sangat cepat, malam jam 2 tgl 21 nov kami bawa ke UGD Harapan kita dan 21 nov pagi hari jam 9 dia sudah pergi....
Kejadiannya sangat cepat, malam jam 2 tgl 21 nov kami bawa ke UGD Harapan kita dan 21 nov pagi hari jam 9 dia sudah pergi....
Saya tdk tau harus berkata apa....
saya sangat kehilangan anak saya, padahal seminggu sblm anfal sy sempat cek up dia ke dokter popy di Harkit dan dia memang menyarankan operasi, tp dia tak menyaran kan opname waktu itu , malah disuruh pulang dan kembali tgl 26 nov utk mendapat keputusan operasi yg mo dia meetingkan dgn timnya....
sy tdk ingin menyalahkan siapa2, mungkin ini sdh takdir Alloh,
bagi saya Safinaku adalah bidadari kecil yg sangat sabar dan tidak pernah mengeluh karena sakitnya.
Demikianlah yg bs saya sharing sedikit dan dipersingkat."
bagi saya Safinaku adalah bidadari kecil yg sangat sabar dan tidak pernah mengeluh karena sakitnya.
Demikianlah yg bs saya sharing sedikit dan dipersingkat."
Setelah baca postingan Mbak Hany, saya ngga bisa bilang apa-apa. Saya langsung BBM Shinta, suruh duluan kasih e-mail balasan "penghiburan", padahal dia juga bingung kali ya mau bales apa. Selama ini kami (atau saya?) hanya sekumpulan orang tua yang menganggap bahwa "everything's gonna be just fine", masih ada hari esok, santai saja. Tiba-tiba e-mail ini datang dan rasa was-was itu kembali datang. Bagaimana jika tidak ada waktu lagi, bagaimana jika tidak ada hari esok, bagaimana kalau selama ini ternyata saya hanya membuang waktu, dan yang paling menyakitkan tentu saja bagaimana jika Yardan esok tiada?
Kelihatannya memang semua baik-baik saja. Yardan aktif sekali, makannya sedikit tapi kalo muterin rumah dan komplek semalem suntuk juga energinya pasti ada aja. Emang sih tangan kakinya suka dingin kalo kecapekan dan saturasi oksigennya sekarang sudah di bawah 80%. Cuma karena dia aktif dan ceria kadang saya suka terlena. Apalagi pas Shinta baru pulang dari Melbourne kemarin cerita kalo Rania anaknya saturasinya sempat drop ke 30%-40% tapi masih terlihat normal, dan dokternya mengatakan bahwa Rania tubuhnya sangat toleran dengan saturasi yang rendah tapi justru itu yang harus diwaspadai. Saya jadi kepikiran Yardan, dia tetap ceria walaupun saturasinya sudah turun ke angka di bawah 80%. Sekarang ini saya harus lebih memperhatikan aktivitasnya, kalau sudah dirasa terlalu lelah harus segera dihentikan.
Inti dari cerita di atas adalah betapa selama ini saya kurang menyadari bahwa setiap hari anak-anak dengan PJB berjuang demi hidupnya. Mereka mampu beradaptasi dengan caranya masing-masing menghadapi segala ketidaksempurnaan fungsi jantungnya sejak lahir. Anak-anak ini, walaupun jantung mereka tidak sempurna, walaupun sering diperkirakan usia hidupnya, walaupun lelah mengatur nafas setelah bermain di taman, tapi mereka terlihat bahagia. Setidaknya itu yang saya lihat dari Yardan dan Rania. Mudah-mudahan anak lain juga sama halnya.
Yardan + Rania |
Sebagai ibu saya akan terus mencoba agar Yardan dalam kondisi selalu sehat itu pasti. Kadang saya dan suami bertanya "Yardan kira-kira bahagia ngga ya?", karena itulah hal yang menurut kami lebih penting dari sekedar sehat, yaitu bahagia. Apakah sayang yang kami berikan kepadanya sudah cukup? Apakah yang kami lakukan untuknya sudah maksimal? Seakan apa yang kami lakukan tidak sebanding dengan "penderitaan" yang mesti dilalui Yardan.
Hingga suatu saat saya melihatnya menyetel sendiri dvd Barney dan asik meniru joget robot dalam film itu sambil tertawa, dia terlihat bahagia. Begitu pula saat Yardan bilang satu kalimat yang paling dikuasainya "Buu, Yada mawu zuzu!" sambil menjatuhkan diri di pelukan ibunya. Yardan menyusu sambil tertawa, tampaknya anakku super bahagia! Mudah-mudahan memang demikian adanya ya, Yardan memang bahagia.
pic source: www.pbs.org
Terharu bacanya. Yardan pasti bahagia punya ibu yg penuh cinta begini
ReplyDeleteNyamber ya mbak...ceritanya mbak hany bisa dbaca disini www.hannyks.multiply.com
ReplyDeleteRika: makasih ya.. tapi justru saya yang beruntung punya anak seperti Yardan :)
ReplyDeleteMiminyaHana: wah makasih mbak untuk link-nya, nanti aku-ceki-ceki kesana deh..
*mewek sampe banjir selantai* Takdir Allah ya Gemma, mana tau nasib orang.
ReplyDeleteBener-bener harus berbesar hati, meski gue sendiri pun mungkin blm bener-bener paham, berbesar hati yg sebenernya tuh seperti apa.
Leija:
ReplyDeleteEnte ngakunya robot yg ngga punya perasaan mosok bisa mbrebes selante!
Emang banyak kata-kata penghiburan/anjuran yang masuk walaupun gue ngga gitu paham caranya bisa begitu gimana..
tapi kan gue selalu inget magic words dari lo itu: CEMUNGUDH EAH!
HAHAHHAHAHA KAMFRET, batal terharu guah! Robot mode back on lah...
ReplyDeleteLeija: Bok, kita kan butuh humor & alay untuk menghadapi kerasnya hidup ini.. *tsaelah!
ReplyDeleteYardan adalah anak spesial pilihan Allah untuk seorang ibu special pilihan Allah..*peluk erat*
ReplyDeleteEmma: makasih ya atas penghiburannya, sangat berarti sekali buat saya.. Anyway, nama kita beda tipis nih, pasti kamu orangnya jg baik hati deh.. *eaaa*
ReplyDeleteeeeh..iya yaaa?
ReplyDeletebaru nyadaaaaar..beda G aja ya?
*mewek*
ReplyDeleteAh gak bener nih kalo baca tulisanlo yang macem beginian Gem. Bikin mata bengkak dan maskara luntur aje.. *totol-totol pake tisu*
Ira: Ngga papah lah mata bengkak & maskara luntur, yang penting alis Narsih lo masih megang kan bok?
ReplyDeletehai mbak salam kenal, g sengaja nyasar k blog ini dan ternyata kita sama2 dititipi oleh Allah anak dengan PJB, putra keduaku PDA 1mm. Gmna caranya gabung di milis jantung kecilku?
ReplyDeleteBlh g mbk blognya aq link d blogq? (mau jg dong blogq dlink balik he...)
Mbak di Jogja:
ReplyDeleteMonggo lho mbak gabung di milis Jantung Kecilku, alamatnya: http://health.groups.yahoo.com/group/jantungkecilku/
Ditunggu kedatangannya :)
haI MBAK GEMMA salam kenal yah...
ReplyDeletekurang lebih sama dan taulah apa yang mbak rasain..sejak dalam kandungan dokter sudah judge kalo calon babyku bocor jantung..singkatnya di dunia ini mungkin aku yang diberi amanah untuk tau bahwa hari kelahiran putraku nanti jadi hari kepergiannya juga..dan itu bener2 terjadi...tetep semangat ya mbak..juga wat ibu2 lainnya..
Nia,
ReplyDeletespeechless bacanya..
semoga aku bisa belajar dari ketabahan kamu..
btw ada nomor yg bisa dihubungikah? pingin ngobrol-ngobrol lebih lanjut nih kalo bisa..
Halo Gemma dan Yardan sang jagoan kecil, gak sengaja nyasar kesini. Eh kebeneran emaknya namanya sering nongol di TL:)
ReplyDeleteYardan hebat, sehat slalu ya nak. Baca kisahnya jadi mengharubiru sendiri, pdhl lagi dikantor ini. Ibunya jg gak kalah hebat, benar2 orangtua pilihan untuk anak yg spesial. Berjuang terus ya, smoga Allah memudahkan langkah yardan dan ibu sampai yardan dewasa nanti:)
(jadi malu sama diri sendiri yang gak ada apa2nya)
Evy,
ReplyDeleteMakasih ya doanya, semoga terkabul, aamiin..
Ngomong-ngomong aku sering beredar di TL mana? Aku kan aktifnya kalo godain bang Ipul Jamil doang di twitter, hahaha..
Colek-colek ya kalo ketemu di dunia maya atau pun nyata..
Kalo soal merasa ngga ada apa-apanya, aku juga sering mikir gitu kok..
Tapi yakin lah kalo kita pasti yang terbaik bagi anak kita, begitu juga sebaliknya..
Semangkaaa!
Hahaha itu jg pernah aku baca dirimu lagi godain saipul jamil mak. Hasil RTan twit dr temen yang temen lo jg:p
ReplyDeleteBaiklah nanti aku colek yaw, semangkaa!! Kiss buat yardan ya :*
Salam kenal mbak Gemma, aku prita, yaa anakku-3 th, juga spesial nih :),pasca operasi tahap 1 kemarin ehh malah dapet tambahan hadiah lagi, sempat brenti jantung di icu, hipoksia, kejang dan jadilah dia punya label cerebral palsy :)
ReplyDeletepeer kita memang super super spesial :), moga2 dimilis ntar kita bisa sharing hikmah yaa...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam kenal ya mbak Prita, aku sampe speechless bacanya bukan karna sedih, tapi aku salut karna mbak keliatan tegar sekali.
ReplyDeleteJika tidak keberatan bisa e-mail langsung ke aku untuk cerita-cerita (g_letitia (at) yahoo (dot) com).
Semoga kita semua selalu diberi kesabaran & ketegaran dalam mengasuh anak kita ya :)
Halo...saya baru baca dan kenal blog ini seminggu yang lalu dan rajin baca dari awal. Saya lupa saya sampai kesini walking dari blog Leija atau Fry - my fave bloggers ;)
ReplyDeleteSahabat saya sebulan yang lalu sakit dan singkat cerita cek lab. Umur dia sudah 33th. Hasil lab menunjukkan dia sebenarnya sejak lahir memiliki penyakit jantung dimana katupnya tidak menutup sempurna. Saya kaget, dia juga demikian karena dia tidak tahu kondisi ini. Saya sendiri heran mengapa bisa tidak terdeteksi sampai dia dewasa. Dia 'hanya' disarankan jangan sampai terlalu capek. Saya tidak tahu apakah dia tidak mau cerita semua detailnya karena dia pribadi yang tangguh dan agak menghindar sewaktu saya tanya lebih jauh. Dia memang mudah sakit tapi selain orang2terdekat tidak banyak yang tahu karena dia sangat aktif, bersemangat dan super ceria :) Sekarang dia masih aktif bekerja menjadi manajer HRD di perusahaan nasional di Kalimantan. Tujuan saya bercerita untuk ikut urun menyemangati. Saya lihat sendiri seseorang yang begitu living her life to the fullest despite the condition she has. Hobi dia travelling around the world, snorkeling, swimming dan banyak kegiatan outdoor lain. Tahu penyakit yang ternyata dia miliki rasanya takjub. Saya percaya dan ikut mendoakan semua kebaikan buat Yardan ya :) Seperti sahabat saya, Yardan akan jadi orang yang luar biasa justru karena kondisinya yang tidak biasa. Amin...
Hai Winkthink,
ReplyDeletePJB kadang kalo tidak terlalu parah sulit terdeteksi, bahkan bisa sembuh sendiri. Tapi saya selalu seneng kalo dapet cerita seperti ini, karna dari yang saya baca, orang-orang dgn PJB ini biasanya selalu live their life to the fullest seperti yg kamu bilang. Semoga Yardan bisa seperti itu juga yaa..
Makasih banyak penyemangatnya, semoga winkthink juga sehat dan bahagia selalu :)
anak saya penderita PJB ASD dan VSD meninggal pada saat umurnya 2 bulan lebih 1 hari
ReplyDeleteSalam kenal semua...
ReplyDelete26 feb lalu sy br melahirkan putri kedua sy.. Dr hr kedua lahir debay ny batuk, sy pikir karna ASI yg terlalu deras. Tp makin hari batuknya makin terdengar sakit, umur sebulan sy bw k Sp.A.. Dktr ny ngerujuk bt d echo k Sp.JP.. Rasany amburadul saat dktr ny blg ad 2 kelainan jantung, ASD dan PDA.. Speechless..
Sbagai working mom yg dinas d luar kota dan kumpul kluarga cm pas weekend, sy blm bs membayangkan gmn debay nanti pas cuti sy slesai.. Makin galau saat permohonan pindah tugas d tolak sama atasan.. :(
Skarang cm bs berusaha kuat dan menganggap debay sehat, biar debay ny g ikutan sedih, dan meyakinkan diri klo Tuhan punya rencana lain bt kluargaku... :')
Mohon doanya semoga putri cantik sy kuat melawan penyakitny...:)
Hello, anakku lahir 20 feb 2016 juga pjb, kelainannya pda...grup milisnya susah euy dimasukin, buat grup wa ga?
ReplyDeleteTerimakasih
Mbak gemma...anakku abiyyu lahir 20 feb 2016 juga pjb dengan jenis pda 2,1 mm..berat lahirnya 2,4 kg dan sampai diusia 3 bulan masih 3 kg..dokter tidak menyarankan apa2 sampai beratnya 5 kg untuk tindakan...berat sekali bagi saya setiap hari melihatnya sesk npas dn sulit tidur..saya boleh minta kontak mbak gemma ga?
ReplyDeleteklo mau gabung k mana ya, mohon petunjuk nya
ReplyDeleteBisa gabung ke milis, mas. Untuk alamatnya: http://health.groups.yahoo.com/group/jantungkecilku/
ReplyDeleteTerima kasih.