Thursday, December 1, 2011

Heartbroken

Beberapa hari lalu saya dikagetkan dengan berita meninggalnya Safira (3,5 th), anak perempuan dari Nana yang juga memiliki penyakit jantung bawaan seperti Yardan. Awalnya saya melihat profile picture bbm Nana yang menggambarkan tanah makam yang masih merah dan terdapat bunga di atasnya. Saat itu juga perasaan saya benar-benar tidak enak, saya langsung kirim bbm Nana menanyakan siapa yang meninggal, Nana menjawab Fira anaknya. Seketika mata saya basah, sedih yang teramat sangat, memang Fira bukan anak saya tapi hubungan batin di antara kami para ibu yang memiliki anak PJB otomatis tercipta. Sakit rasanya, karena baru kali ini kematian anak dengan PJB menimpa orang yang saya kenal, seperti ditampar untuk membuka mata.


Perlu diketahui, Nana adalah salah satu subjek skripsi saya, dimana di dalamnya saya membahas tentang stres yang dialami oleh ibu yang memiliki anak PJB. Dapat dikatakan saya tahu cukup banyak mengenai perjuangannya, pengalaman menguras emosinya, kasih sayang terhadap anaknya, oleh karena itu semua terasa menyakitkan. Apalagi Fira telah berhasil melalui operasi pertama dengan sukses dan mengalami peningkatan kualitas hidup setelahnya. Mengapa harus gagal di operasi kedua?

Terlalu banyak cerita dalam kasus ini yang sulit untuk diungkapkan disini karena membuat saya sedih, marah dan kesal. Menuntut sesuatu yang telah hilang mungkin dapat dianggap pekerjaan sia-sia, oleh karenanya Nana memilih untuk ikhlas menghadapi semua ini. Suatu hal yang masih sepertinya belum dapat saya lakukan.

Kadang dalam kondisi seperti ini, yang memberikan hambatan untuk berbesar hati dan tenang dalam menghadapi keadaan ini justru orang-orang di sekitar kita. Saya tidak peduli dengan tanggapan orang yang mengatakan Yardan kecil, kurus, kerempeng, pucat, apalah, karena kenyataannya memang begitu. Dokternya pun bilang bahwa berat badan Yardan setara dengan bayi 1 tahun, tapi hal tersebut "biasa" bagi anak-anak dengan PJB, toh kita sudah berusaha maksimal memenuhi asupannya. Justru yang memberatkan adalah orang-orang yang tidak bisa menerima kenyataan ini, orang yang mungkin sayang sama Yardan tetapi selalu menyangkal bahwa anak tersebut memiliki PJB. Demi menyenangkan orang-orang ini, saya sudah pergi ke banyak terapi alternatif, dari yang hanya berbekal doa sampai dukun abal, yang terakhir tentu saya tolak keras ya... Terlalu banyak petuah ini-itu yang bisa berbeda dari hari ke hari yang tanpa mereka sadari hal tersebut justru membebani orang tua si anak.

Menerima keadaan bahwa kita memiliki anak yang sakit itu berat, tetapi ketika kita telah mampu menerima keadaan tersebut maka hidup akan terasa lebih ringan. Saya merasa usaha untuk mencapai penerimaan ini sering "dirusak" oleh orang-orang di sekitar kita. Mereka bisa tiba-tiba mengatakan baru bertemu orang pintar dan Yardan tidak perlu operasi, Yardan ketempelan jin, Yardan ototnya keserimpet, sampai tidak terhitung berapa banyak alasan orang asing demi menghindari dari kondisi yang sudah terlihat. Saya percaya keajaiban medis, suatu saat mungkin saja dalam pemeriksaannya penyakit Yardan hilang tanpa bekas. Namun sampai saat itu belum tiba maka yang paling penting adalah menerima keadaan yang sudah ada. Disitulah tantangan bagi kami para orang tua.

Dan dari hasil wawancara dan ngobrol-ngobrol dengan para ibu yang senasib, saya jadi tahu perjuangan mereka untuk membuat anak mereka agar mampu beradaptasi dengan lingkungan normal. Maka dari itu kepergian Safira adalah pukulan terberat sejauh ini bagi saya, seakan mematikan harapan-harapan yang telah ada sebelumnya. Semoga semoga semoga ketakutan ini cepat berkurang, cukup berkurang karena yang namanya ketakutan tidak mungkin berlalu, saya sudah tahu terlalu banyak tentang penyakit ini. Satu hal yang pasti, saya tidak akan berhenti berjuang demi anak ini, akan selalu memiliki harapan terhadap anak ini. Hope is the best medicine a person could ever have.




Untuk Safira,
Surga menantimu ya nak..

13 comments:

  1. amin...

    tetep semangat ya gemma, semoga harapan-harapanmu bwt yardan dikabulkan Tuhan. Amin.... :)

    ReplyDelete
  2. haloo salam kenal yaa.. saya speechless deh ga tau mau comment apa, cuma bisa kasi support dan peluk erat, smoga slalu kuat yaa, tetep berjuang buat yardan, percaya Tuhan pasti buka jalan..

    ReplyDelete
  3. Sampe speechless, gem. Gue juga bikin posting ttg si Nana-Fira di blog gue, ampe gue mellow-mellow juga, tapi gue jadi ngerasa gak pantes mellow ngeliat mamak kuat macam lo. Hfft..

    Nana juga gue rasa super woman tuh, bisa ikhlas dan membesarkan hatinya dengan cobaan ini.

    Gue cuma bisa berdo'a, semoga semua usaha lo dikasih ganjaran baik, anak lo sehat. No need to worry, setiap usaha sekecil apapun yang dilakukan seorang mamak thdp anaknya dihitung pahala jihad loh :)

    ReplyDelete
  4. Hai Gemma,
    saya nyasar ke sini dari blog-nya Laila. salam kenal yaa..Speechless baca postingan yg ini, di mata saya kamu ibu yg super kuat dan tabah. Saya doakan semoga Yardan senantiasa diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran seperti yang kamu punya. Amienn.. *hugs*

    ReplyDelete
  5. Fey:
    Makasih ya.. :)

    Lucy:
    Hai lucy salam kenal juga, makasih ya atas doa dan supportnya, semoga terkabul semua :)

    MbakNuri:
    Oiya ya, kita sekampus dengan mereka. Insya Allah mereka diberi kekuatan & kesabaran ya..
    Aku sih ngga pernah berharap sama yg namanya pahala jihad atau apapun ya demi anak, yg penting anak sehat & bahagia, will do anything..

    Rury:
    Hai Rury, salam kenal juga ya.. Hahaha aku jauh banget dr ibu super kuat & tabah, jauuuh... Makasih ya atas doanya, aamiin...

    ReplyDelete
  6. Gemmmaaa... gue mewek! Dibalik tuit2 jorokmu.. kau hebat sekalii.. HUWAAAAAA

    ReplyDelete
  7. Hi gemma

    Mo share aja anaknya sepupu gw juga Ada yang pjb, g tau sih Nama medisnya tapi taunya bocor 3 bagian..waktu umur 1-2th dia dioprasi di harkit, sekarang anaknya udah umur 5th,sehat&aktif sampai kadang2 g percaya kalo dulu Nya pjb, mudah2an nanti yardan juga bisa sembuh total g berbekas yah gem :)

    ReplyDelete
  8. Nadia:
    HAHAHA kenapa harus dibahas yg jorok2nya sih!

    Lincrut:
    Hai Lincrut, gue mau kenal dong sama sepupu lo, bisa ngga?
    PJB sendiri sih beda2 kasusnya ya, masalahnya Harkit udah angkat tangan sm kasusnya Yardan.
    Tapi selalu seneng kalo denger anak PJB yg bisa sehat & aktif. Makasih yaa..

    ReplyDelete
  9. Bisa sih tapi dia bukan tipe emak2 yg research2 ky lo gt gem..jd gw jg g yakin dia tau detail soal pjb anaknya,tapi tar coba gw tanya dia ya..

    Iya sih emang beda2 krn ponakan gw itu biar bocor banyak tapi g biru dr Kecil pdhl ktnya ada yg bocor lbh sdikit tp biru ya?

    Mdh2an nanti ada dokter yg g angkat tangan ya gem amin :)

    ReplyDelete
  10. Iya Lincrut, emang beda-beda ya kasusnya..
    Oke, kalo bisa ditanyain aja ke ibunya, makasih yaa..

    ReplyDelete
  11. semoga semua harapan tercapai ya mbak Gemma, amien.
    selamat ulang tahun juga buat Yardan, semoga selalu dalam lindungan Tuhan YME.

    ReplyDelete
  12. Hai mbak Tyas (bener kan ya?)
    Terimakasih ya dan aamiin untuk semua doanya :)

    ReplyDelete
  13. Hallo Mba, perkenalkan saya ibu dari anak yg jg lahir dgn PJB yg mirip dgn yardan,PJB nya didiagnosa trmsk yg kompleks & sulit yaitu TGA,VSD,PS& Mapcas, operasinya bisa 3 tahap, saat menunggu anak saya dirawat setelah kateteterisasi di ruang Intermediate RS.HarKit baru-baru ini, sebelah saya ada pasien bernama bayi Jane yg mempunyai PJB sgt kompleks HLHS dan beberapa kelainan lainnya, menurut ortunya dulu juga tdk ada dokter lokal yg mampu mengoperasinya, akhirnya ada 1 dr. dari Jepang yang sanggup mengoperasi, jadi beliaulah yg dtg ke Jakarta dan operasinya dilakukan di RS Harkit, operasinya sukses & bayi Jane sehat ampe sekarang, walau masih dirawat di rs tersebut, mungkin mba bisa mengunjungi rs untuk bicara dgn orangtuanya, siapa tau dr.tersebut mampu jg mengoperasi yardan di jakarta juga,.Tuhan memberkati Yardan sekeluarga,.

    ReplyDelete